Sepasang kursi lapuk yang tak pernah
kita duduki membaurkan perjalanan, harapan,
dan catatan hidup yang lowong. Sejak seperti kemarin saja
karena gerimis telah menghantarkan kilatan
dan jalan yang licin tak mampu membendung konvoi mobil
kata-kata terpencil dari maknanya
di rahimnya sendiri
Dalam gerimis berbeda
dan bau tanah yang menidurkan lolongan serigala
semuanya telah menyaksikan pergumulan
pena menyergap nasib, atau
setumpuk buku telah penuh dengan aksara. Tapi kita
belum berujung
dan seorang dalam gerimis dahulu akan
melangkah dengan seragam putih bersih
di koridor rumah sakit yang riuh
Saat itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar